Para Wartawan Yang Melakukan Aksi, Agar Jangan Ada Kekerasan Kepada Insan Pers

Para Wartawan Yang Melakukan Aksi, Agar Jangan Ada Kekerasan Kepada Insan Pers
Suatu Bentuk Kebebasan Pers

Selasa, 25 Mei 2010

Jalinpatim, Lamsel Siap Pakai Sebelum Mudik Lebaran

0

Ketapang, LE
PT Talang Batu Berseri optimis sebelum angkutan lebaran ketiga jembatan sudah selesai di bangun dan siap dipakai kembali, pasalnya jembatan jalan lintas timur pesisir pantai Jalan lintas pantai timur (jalinpatim) tersebut, merupakan akses penghubung antara Kecamatan Ketapang dengan Kecamatan Seragi Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).



"Kami, masih melakukan pemasangan plat decker bagian lantainya untuk di jembatan yang ada di Desa Bandaragung Kecamatan Seragi," Munzir pengawas lapangan PT Talang Batu Berseri, belum lama ini.

Munzir menjelaskan, perbaikan jembatan yang ada di Desa Ruguk Kecamatan Katapang masih mempersiapkan jembatan darurat sebelum jembatan utama di bongkar. Dalam memperbaiki ketiga jembatan tersebut tidak menemui kendala yang menghambat proses pengerjaan.

"Kalau perbaikkan tidak ada masalah. Karena kami membeli barang jadi untuk kontruksi jembatan yang dibongkar," ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga sering ditanya oleh pihak kepolisian mengenai kapan ketiga jembatan tersebut akan selesai di perbaiki.

"Ketiga jembatan tersebut sangat di butuhkan sekali diwaktu menjelang mudik lebaran, karena jalinpatim merupakan jalur kedua setelah jalan lintas sumatra (Jalinsum)," tukasnya. (DA-agus)

Baca Selanjutnya ..

KMP Royal Nusantara Tabrak Pulau Kandang Lunik

0

Bakauheni, LE
Akibat Alat haluan rusak, KMP Royal Nusantara, tabrak pulau Kandang Lunik tepatnya di Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) Senin (24/5).



Hal tersebut, diterangkan oleh Martoyo Kacab PT Jembatan Madura Bakauheni, menjelaskan, bahwa KMP Royal Nusantara buatan Nurwegia tahun 1982 ini, berangkat dari dermaga III Pelabuhan Bakauheni pada pukul 10.45 WIB dan kandas di pulau Kandang Lunik tepat pada pukul 11.15 WIB.

"Akibat kemundi yang rusak, maka KMP Royal Nusantara kandas di pulau Lunik yang berjarak 2 mil dari pelabuhan bakauheni," terangnya.

Dia menambahkan, KMP Royal NUsantara yang di nohkodai Kasmo, pada pukul 11.45 WIB, dapat lepas dari kandasnya, kemudian menuju kedermaga IV pelabuhan Bakauheni untuk membongkar muatanya. Penumpang sebanyak 195 orang terdiri, dari 185 penumpang dewasa dan 10 orang anak-anak. Sedangkan untuk muatan kendaraan totalnya sebanyak 55 berbagai jenis, yang terdiri dari sepeda motor 21, sedan 12, truck sedang 4, truck besar 6, tronton 8 dan Bus besar 4.

"Untuk antispasi dan keselamatan para penumpang, maka KMP Royal Nusantara akan di periksa lebih lanjut, dan para penumpang dialihkan ke KMP Jahtra III," imbuhnya.

Sementara, dari pantauan LE pada pukul 12.15 WIB, evakuasi penumpang di Dermaga IV. Dari evakuasi tersebut dibantu oleh KP3 bakauheni untuk pengamanannya.

"Saya merasakan, tepat di pulau Lunik, kapal terasa ngadet, dan bergeronjal dan pas berhenti karena menabrak pulau," kata Suyono, penumpang KMP Royal Nusantara, yang berasal dari Desa Pematang Pasir Kecamatan Ketapang kabupaten Lamsel.

Lebih lanjut, dirinya bertanya-tanya mengenai KMP Royal Nusantara yang menabrak pulau Lunik. Bukan hanya dirinya saja yang cemas akibat kapal yang di tumpangi menabrak pulau.

"Semua penumpang terkejut dengan terjadinya hal itu, namun semua bersyukur karena semua penumpang selamat," pungkasnya.(DA-agus)

Baca Selanjutnya ..

Jumat, 14 Mei 2010

Mahasiswa UMM Ditipu Guru SD

0

Mahasiswa UMM Ditipu Guru SD

Jumat, 14 05 2010, 10:49 (GMT+7)// LAMPUNG EKSPRES PLUS

SALAH seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro (UMM), menjadi korban penipuan CPNSD yang dilakukan oleh oknum guru SDN 6 Metro Timur. Korban mengaku sudah menyerahkan uang sebesar Rp11,5 juta kepada pelaku.

Keterangan yang berhasil dihimpun, modus operandi oknum guru untuk memperdayai korbannya, dengan menunjukkan kuota CPNSD dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yang ditengarai palsu.

“Saya sudah menyerahkan uang sebesar Rp 11,5 juta kepadanya untuk menjadi CPNSD,” kata IT, mahasiswa UMM, yang minta namanya disamarkan, Rabu (12/5).

Ia menambahkan, perkenalannya dengan oknum guru tersebut, melalui salah seorang pegawai kecamatan, yang kemudian mempertemukannya dengan oknum guru tersebut. “Selain meminta uang sebesar Rp 11,5 juta, ia juga meminta kiriman uang sebesar Rp 6 juta dengan dalih untuk biaya administrasi ke provinsi dan pusat. Tapi, karena sudah curiga, saya menolak permintaan tersebut,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Inspektorat Kota Metro, Syaprodi mengatakan, pihaknya sudah mengetahui informasi adanya oknum guru yang melakukan praktek broker CPNSD tersebut, dan pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. “Korban sudah melaporkan oknum guru tersebut secara lisan, dan kami akan menindaklanjutinya,” kata Syaprodi, yang mengaku sudah mengantongi identitas oknum guru tersebut.

Sementara itu, Sekda Kota Metro, Zaini Nurman menghimbau kepada masyarakat agar tidak percaya terhadap informasi yang menyebutkan ada kuota CPNSD dari BKN. “Informasi tersebut tidak benar. Masyarakat dan seluruh jajaran aparatur pemerintah harus berhati-hati dengan beredarnya surat dari BKN palsu tersebut,” kata Zaini Nurman.

Dijelaskannya, Pemkot Metro melalui BKPPD telah melakukan klarifikasi keberadaan surat dari BKN tersebut, dan ternyata surat tersebut palsu. “Setelah dilakukan klarifikasi ke BKN, ternyata surat tersebut palsu, sebab BKN tidak pernah mengirim surat dalam bentuk apapun, termasuk formasi CPNSD 2010,” tegasnya.(DA-4)

Baca Selanjutnya ..

Rabu, 07 April 2010

Isi Curahan Hati Seorang Jurnalais

0

Berjalan tampa arah, apakah itu yang ada dalam fikiran orang memandang seorang jurnalis yang acap kali melintas didepan ruko-ruko pasar. Demi informasi yang akan di konsumsi oleh masyarakat luas, namun kadang kala, seorang jurnalis bantinnya menangis bila mendengar bahwa pekerjaannya adalah yang paling hina.


Seorang akan mengatakan, tidak adakah pekerjaan yang lain, selain mengorek tentang kesalahan seseorang. Apakah itu, yang anda dapat dari pertanyaan seseorang, jawabanya pasti tidak ? itu yang akan dikatakan oleh seorang jurnalis, namun dikala sedang berbincang dengan teman sohib yang belum mengetahui profesi yang sedang kita jalankan ini, lalu sohib kita tentunya akan mengatakan dengan lugu bahwa seorang wartawan itu adalah biang pencari masalah.

Saya sebagai seorang kuli tinta ini hanya bersabar, mengapa kita selalu di kucilkan oleh masyarakat yang tidak mengetahui secara jelas profesi seorang jurnalis, apakah hanya mengetahui dari kabar burung saja, apakah citra seorang jurnalis yang sudah begitu bobrok sehingga selalu dapat cacian masyarakat awam.

Kadang, saya sangat kesal terhadap seorang yang tidak mengetahui profesi sebagai seorang jurnalis, hanya bisa "mengecap" bahwa seorang jurnalislah yang membuat nuansa tidak kondusif di masyarakat. Contohnya, Seperti pemberitaan yang saya tulis di media harian Provinsi Lampung.

Merenung pada malam hari, semua pekerjaan dan profesi ada sisi negatif dan sisi positif, bila sisi negatif tersebut yang mencolok di mata masyarakat itu akibat oknum yang tidak bertanggung jawab, dan bila ada sisi positif yang timbul di mata masyarakat hanya sebatas individu saja, kenangan yang di ingat oleh masyarakat, namun bila itu kenangan yang sangat buruk dimata masyarakat maka dampaknya akan terkena oleh jurnalis yang lainnya dan itupun sangat lama menghilangkan ingatan kesalahan yang di lakukan oleh oknum tersebut.

Mungkin rekan-rekan yang pernah mengalami hal yang sama mari kita diskusikan di forum rubik ini, karena ini adalah tempat curhatan untuk semua kalangan pers seperti saya ini...??

Salam pers.

Baca Selanjutnya ..

Kamis, 01 April 2010

Berita Sengketa Tanah

0

Penengahan, LE
Sengketa Lahan, antara warga Desa Kelau Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) dengan salah satu anggota polsek Palas Kecamatan Palas Kabupaten Lamsel, sempat tegang saat mengadakan musyawarah di balai Desa setempat, Rabu (31/3)



Menurut, ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kelau M Yakub Yusuf mengatakan, persoalan sengketa tanah antara warga Desa dengan pihak Musarin sudah lama terjadi sejak tahun 2005 silam.

"Selama saya menjabat sebagai Kepala Desa Kelau, saya bersama warga terus mengawasi keadaan hutan Legundi milik desa itu. Setelah Musarin masuk ke Desa Kelau langsung membuka lahan hutan yang dilindungi itu," ujarnya.

Dia menambahkan, luas lahan hutan legundi sekitar 5,5 hektar. Lahan hutan yang digarap Musarin seluar sekitar 2 hektar yang ditanami kakao sejak tahun 2005 silam. Dan warga mnuduh lahan yang digarap Musarin telah merusak lingkungan sekitar Desa.

"Karena masyarakat marah, warga langsung menebang pohon kakao yang ditanam Musarin sekitar bulan Februari lalu. Sejak nenek moyang dulu, tanah seluas sekitar 5 hektar lebih itu adalah tanah Desa yang diperuntukkan sebagai kawasan hutan lindung untuk mencegah bahaya banjir, longsor dan menjaga sumber mata air untuk mengaliri sawah petani Desa setempat," imbuhnya,

Musarin, lanjut dia, sudah melakukan penebangan pohon besar dihutan Legundi yang dilindungi, untuk ditanami kakao. Sedangkan pohon besar yang ditebang Musarin dijual untuk kepentingan pribadi bukan untuk Desa setempat.

"Sejak adanya penebangan pohon dihutan lindung itu telah terjadi peristiwa banjir besar pada 2008 lalu dan masyarakat setempat akan mengambil alih lahan yang digarap Musarin dengan cara menanam pohon. Warga telah menyiapkan 5.000 batang pohon waru laut untuk ditanami dilokasi lahan garapan Musrin," terangnya.

Untuk memecah konflik sengketa tanah antara masyarakat dengan Musarin, masyarakat setempat menggelar musyawarah bersama Musarin yang dihadiri langsung jajaran Polres Lamsel dan Uspika Kecamatan Penengahan di kantor Balai Desa Kelau. Jajaran Polres Lamsel yang hadir yakni, Kasat Intel AKP Prianto Prio Utomo SIK, Unit Provos Aiptu Dahlan, Kapolsek Palas AKP Edy Safnur, Kapolsek Penengahan Iptu Erick Budi Santoso SH beserta anggotanya. Sedangkan dari pihak Uspika Kecamatan Penengahan hadir, Camat Penengahan Darsito SP dan Danramil.

Musyawarah yang berlangsung cukup tegang itu tidak membuahkan hasil apa-apa. Kedua belah pihak antara warga masyarakat Desa Kelau dengan Musarin selaku penggarap lahan hutan Legundi aset Desa tidak menemukan kata kesepakatan, hal ini disebabkan, Brigadir Musarin warga setempat yang saat ini dinas di Polsek Palas tidak mau menandatangi perjanjian kesepakatan yang telah dirumuskan. Bahkan, musyawarah yang dihadiri lebih dari 100 orang warga setempat itu, Musarin KN tidak mau memberikan penjelasan secara gamblang alasan tidak mau menandatangi kesepakatan tersebut.

Musarin, tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya diam atas tuntutan masyarakat yang mengharapkan penandatanganan kesepakatan yang dihadiri jajaran Polres Lamsel dan Uspika Kecamatan Penengahan.

"Saya belum bisa memberikan keputusan hari ini," katanya.

Tempat yang sama Kasat Intel Polres Lamsel AKP Prianto Prio Utomo SIK mengatakan, apapun hasil musyawarah itu akan dilaporkan ke Kapolres Lamsel. Dalam hal ini, meski dirinya sebagai pimpinan Musarin di jajaran Polres Lamsel namun dirinya tidak berpihak di pihak manapun.

"Kalau Musarin tidak mau memberikan jawaban atas tuntutan masyarakat, kami sebagai atasannya menyerahkan kepada masyarakat. Tapi saya imbau agar masyarakat tidak berbuat anarkis dalam menyikapi hal ini," katanya.

Dia menambahkan, jika Musarin ingin melanjutkan kasus ini keranah hukum atau kepengadilan dan tidak mau dengan jalan musyawarah dipersilahkan. Tapi menurut hemat pihaknya, itu semua akan sia-sia saja dan akan membuang waktu saja.

"Karena Musarin tidak memiliki surat kepemilikan yang sah atas tanah yang digarapnya saat ini," jelas Prianto.

Sementara Unit Provos Polres Lamsel Aiptu Dahlan mengatakan, pihaknya menerima laporan tentang adanya pengerusakan kebun kakao pada 11 Februari lalu. Atas laporan tersebut, Polres Lamsel menindaklanjuti laporan itu dengan turun langsung ke lapangan.

"Karena merasa kebun kakaonya dirusak oleh masyarakat setempat, Musarin minta ganti rugi sebesar Rp 45 juta kepada masyarakat. Tapi masyarakat tidak mau mengganti rugi penebangan pohon kakao milik Musarin dengan alasan lahan itu milik desa dan pihak Musarin belum ada izin untuk menggarap lahan hutan lindung milik desa tersebut," kata Dahlan, usai mengikuti musyawarah.

Camat Penengahan Darsito,SP mengharapkan persoalan lahan itu segera dicarikan jalan keluarnya agar tidak berlarut-larut. Dia juga mengimbau kepada masyarakat tidak berbuat anarkis dalam menyikapi persoalan ini.

"Mari kita berfikir dengan kepala dingin. Mari kita carikan solusinya dengan baik," pungkasnya.(DA-agus)

Baca Selanjutnya ..